References
[1]. Dumasari, Tri SeptonMuji Rahayu dan Sulistyani Budiningsih. 2013. Pengembangan Usaha Mikro Souvenir Kreatif Olahan Limbah Kelapadengan Teknologi Modifikasi Desain Produksesuai Trend Pasaruntukpemberdayaan Petani Miskin. Laporan Hasil Penelitian Hibah Unggulan Perguruan Tinggi. DITLITABMAS DIKTI. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.
[2]. Fatchiya A. 2010a. Tingkat Kapasitas Pembudi daya Ikan dalam Mengelola Usaha Aquakultur Secara Berkelanjutan. Jurnal Penyuluhan. 6(1): 11 – 18.
[3]. Kadiyono AL. 2013. AnalisisSocial Capital padaPelaku Agribisnis dalam Mengembangkan Kemampuan Sebagai Entrepreneur: Fakultas Psikologi, Universitas Padjajaran: Bandung.
[4]. Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta (ID): PT GrafindoPersada.
[5]. Latan H, Ghozali I. 2015. Partial Least Square Konsep, Teknik dan AplikasiMenggunakan Program SmartPLS 3.0. Semarang (ID): PenerbitUniversitasDiponegoro.
[6]. Lawang RMZ. 2005. Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologik. Cetakankedua. Jakarta: FISIP UI Press
[7]. Leasa BW, Amanah S, Fatchiya A. 2018. Kapasitas PengolahUbiKayu “Enbal” dan pengaruhnyaterhadap Keberlanjutan Usaha di Maluku Tenggara. JurnalPenyuluhan 14(1): 11-26.
[8]. Pambudy R, Dabukke FB. 2010. Tantangan dan Agenda MasaDepan Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Indonesia. Dalam Refleksi Agribisnis 65 Tahun Profesor Bungaran Saragih. Bogor (ID). IPB Press.
[9]. Pambudy R, Burhanuddin, Priatna WB, Rosiana N. 2011. Analisis Perilaku Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis; 2011 Desember 7 dan 14; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. hlm 179-196.
[10]. Prasetyo T, Harjanti D. 2013. Modal Sosial PengusahaMikro dan Kecil Sektor Informal dan Hubungannyadengan Kinerja Bisnis di Wilayah Jawa Timur. Jurnal Agora . [Internet]. [diunduhpada 19 Oktober 2017]. Vol 1 (3): Dapatdiunduhdari
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemenbisnis/ article/ viewFile/1146/1035.
[11]. Riry J, Lawalata VN, Tapotubun EJ, Far Far R. 2013. Mutu Organoleptik Produki Enbal Fortifikasi Ditinjaudari DayaTerima Konsumen. JPHPI. 16(3):159-267.
[12]. Rooks G, Szirmai A dan Sserwanga A, 2009. Social Capital and Innovative Performance in Developing Countries The Case of Ugandan Entrepreneurs.
[13]. Saharuddin. 2009. Pemberdayaan masyarakat miskin berbasis kearifan lokal. Sodality. 3(1): 17– 44.
[14]. Situmeang I, Lubis DP, Saleh A. 2012. Bentuk komunikasi organisasimelaluikegiatantanggungjawab sosial perusahaan (Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan). JurnalKomunikasi Pembangunan. 10(1):27-46.
[15]. Putnam RD. 2000. Bowling Alone: the collapse and revival of American community. Simon and Schuster (eds). New York (US).
[16]. Ucbasaran, Deni, Paul Westhead and Mike Wright. 2005. Habital Entrepreneurs. Oxford Handbook of Entrepreneurship.Oxford University Press.
[17]. Undang-Undangnomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Mikro, Kecil danMenengah (UMKM).
[18]. Tonkiss F. (2000) Trust, Social Capital and Economy. dalam: F. Tonkiss dan A Passey ., Fenton N., Hems L.C. (eds) Trust and Civil Society. New york (US): St. Martin’s.